Kamis, 23 Agustus 2018

Sifat-sifat Operasi Hitung pada Bilangan Bulat

Pada operasi hitung bilangan bulat berlaku beberapa sifat operasi, antara lain;
A. Sifat Komutatif (pertukaran tempat)
B. Sifat Asosiatif (pengelompokan)
C. Sifat Distributif (penyebaran)

* Contoh penerapan sifat Komutatif pada operasi penjumlahan dan perkalian.

18 + 17 = 17 + 18
30 × 24 = 24 × 30
Dari kedua contoh di atas kita lihat antara sisi kiri dan sisi kanan memiliki nilai  sama yaitu 35 pada contoh operasi penjumlahan serta 720 pada contoh operasi perkalian.

      Bagaimana halnya jika sifat komutatif diterapkan pada operasi pengurangan maupun pembagian? Ayo kita cari tahu. Untuk itu kita harus mencobanya ya. Pertama kita coba pada operasi pengurangan. Sebagai contoh,
apakah 15 - 12 hasilnya sama dengan 12 - 15?

Jika kita hitung
15 - 12 hasilnya 3, sedangkan
12 - 15 hasilnya -3.
Dengan demikian 15 - 12 tidak sama dengan 12 - 15

Sekarang coba kita terapkan sifat komutatif pada operasi pembagian.
Sebagai contoh,
apakah 9 : 3 hasilnya sama dengan 3 : 9?

Jika kita hitung
9 : 3 hasilnya 3, sedangkan
3 : 9 hasilnya 1/3.
Dengan demikian 9 : 3 tidak sama dengan 3:9

* Contoh penerapan sifat Asosiatif pada operasi penjumlahan dan perkalian
(13+11) + 6 = 13 + (11+6)
(40×25) × 60 = 40 × (25×60)

Bagaimana jika sifat asosiatif kita terapkan pada operasi  pengurangan dan pembagian? Untuk mengetahui jawabannya, ayo kita coba menerapakan sifat asosiatif pada operasi pengurangan dan pembagian.

Sekarang kita mulai dengan menerapkan sfat asosiatif pada operasi pengurangan.

 

* Contoh penerapan sifat Distributif Perkalian terhadap Penjumlahan dan Pengurangan
18 × (13+12) = (18×13) + (18×12)
26 × (23-16) = (25×23) - (25×16)


Minggu, 08 Juli 2018

Pentingnya Belajar Sejak Kecil

Salam,
Belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu. Memang lebih sulit dan cenderung lebih lama terbentuk. Namun jika sudah terbentuk akan bertahun - tahun, berpuluh-puluh tahun bahkan ribuan Tahun. Begitulah perumpamaan belajar atau menuntut ilmu di waktu kecil. Mungkin kita akan mulai dengan bersusah payah. Namun jika ilmu sudah didapat, ia akan melekat selama bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun  hingga ajal datang menjemput.

Betapa pentingnya belajar di waktu kecil karena ilmunya akan bertahan pada waktu yang lama. Tentunya akan bermanfaat  pemiliknya. Sebaliknya belajar di waktu tua bagai mengukir di atas air. Walaupun cepat selesai namun cepat pula ukiran tersebut rusak bahkan hilang. Itulah perumpamaan belajar di waktu usia sudah tua. Walaupun tidak selalu demikian.

Walau bagaimanapun akan lebih baik lagi jika kita mulai belajar sejak usia kita masih kecil karena akan lebih bermanfaat untuk diri kita. Oleh karena itu bagi anak-anak, jangan pernah sia-siakan kesempatan untuk belajar selagi masih banyak waktu dan kesempatan. Karena kalau sudah tua kesempatan untuk belajar biasanya akan berkurang seiring dengan bertambahnya beban tanggung jawab yang harus ia tunaikan. Jangan pernah menunda-nunda waktu belajar sampai hari tua datang.

"Melentur Buluh Bermula Dari Rebungnya"

Salam.

Membagi Waktu

Apa kabar adik-adik?
Tentunya adik-adik dalam kondisi sehat bukan? Kesehatan memang penting. Bagaimana tidak. Jika kita dalam kondisi sakit atau sedang kurang sehat  maka aktivitas kita akan terganggu. Ini berarti usaha kita dalam mencapai masa depan  yang gemilang juga terganggu. Semua orang pasti menginginkan hari esok lebih baik dari hari ini. Semua orang pasti memiliki cita-cita untuk hidup lebih baik di masa depan. Namun tidak semua orang bisa mencapai apa yang dia inginkan.  Hal ini tentunya dipengaruhi oleh apa yang dilakukan pada waktu sebelumnya. Terus bagaimana yang seharusnya kita lakukan agar masa depan kita lebih baik dan cita-cita kita dapat terwujud?

Banyak hal yang harus kita siapkan untuk masa depan. Banyak hal pula yang harus kita pelajari hari ini. Namun apapun yang kita lakukan jika itu hanya asal-asalan tidak akan mendapatkan hasil maksimal. Oleh karena itu kita harus bersungguh-sungguh dalam melakukan setiap usaha kita. sebagai siswa kita haru bersungguh-sungguh dalam belajar, baik di rumah maupun di sekolah. Bahkan ketika belajar di tempat lain, karena hakikatnya seluruh bumi ini adalah tempat belajar bagi seorang siswa.

Salah satu contoh bukti kesungguhan kita  dalam belajar adalah dengan membagi waktu dengan baik. Bagaimana maksudnya? Dalam setiap hari kita perlu menjaga semangat belajar kita sebagai siswa. Oleh karena itu setiap hari penting sekali kita membuka dan membaca buku. Bahkan pada waktu libur semester kita sebaiknya tetap berhubungan dan berteman dengan buku, karena buku adalah sumber ilmu. Jangan sampai waktu liburan kita habiskan hanya untuk bermain dengan teman-teman saja. Walaupun bermain itu perlu. oleh karena itu kita harus pandai dalam membagi waktu. Ada saatnya bermain dengan teman-teman., ada saatnya belajar membantu orang tua, dan ada saatnya belajar  secara mandiri. Belajar secara mandiri itu penting, karena untuk kebutuhan diri sendiri. Ada juga saatnya makan/ minum dan olahraga untuk menjaga agar tubuh kita tetap terjaga kesehatannya. Makan dan minum dengan teratur agar tubuh kita sehat dan kuat. Bagi siswa yang beragama Islam biasanya ada kegiatan mengaji di langgar, mushola maupun di TPA/TPQ ataupun sejenisnya. Hal itu pun penting sehingga perlu diperhatikan. Begitu juga mengenai menjaga sholat lima waktu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan mendekatkan diri kepada Tuhan semoga doa kita terkabul.

Berapa kali kita belajar secara mandiri di rumah? Untuk mendapatkan kesan yang kuat di pikiran kita, maka sebaiknya belajar mandiri minimal dua kali setiap hari. Yaitu ketika baru pulang dari sekolah dengan tujuan mengingat kembali pelajaran yang baru saja didapat di sekolah serta sore atau malam hari. Jika ada PR sebaiknya dikerjakan terlebih dulu. Jangan sampai terlupa PR tidak dikerjakan. Masing-masing anak di masing tempat kondisinya mungkin berbeda. Oleh karena itu belajar pada sore hari atau belajar pada malam hari boleh saja yang penting tetap dikerjakan, dan jangan pernah terlewatkan.
Selamat Belajar.



Rabu, 31 Januari 2018

Perkenalan

Salam edukasi,
Apa kabar adik-adik? Tentunya adik-adik sehat, bukan?? Ya, tentu sekarang adik-adik sedang dalam kondisi sehat. Buktinya buktinya sekarang sedang menatap layar. Karena kalau sedang sakit pasti tidak akan betah berada di depan layar seperti sekarang.
O ya, sebelum saya lanjutkan pembicaraan kita kali ini, saya mau tanya. Adik-adik sudah mengerjakan PR dari Bapak/Ibu Guru hari ini belum? Sudah membuka kembali buku yang yang digunakan di sekolah tadi pagi belum? Kalau belum, saya sarankan mengerjakan PR hari ini terlebih dahulu. Buku-buku yang digunakan di sekolah tadi pagi juga perlu dibuka kembali, dengan tujuan untuk mengingat materi pelajaran yang diajarkan oleh Bapak/Ibu Guru tadi pagi. Jangan suka menunda-nunda malaksanakan tugas ya, karena jika kita menunda-nunda melaksanakan tugas menjadikan hati kita merasa tidak tenang. Dengan demikian dapat mengurangi hasil prestasi belajar lho.
Adik-adik,
Pernahkah adik-adik mendengar atau membaca istilah "belajar sepanjang hayat"? Ya, manusia memang berkewajiban untuk selalu belajar. Baik ketika sedang berada di sekolah maupun di luar sekolah. Namun tentunya dengan cara yang belum tentu sama, bukan? Ketika berada di sekolah maka adik-adik wajib menaati perintah dari bapak maupun ibu guru, karena dengan demikian bimbingan belajar dari Bapak/Ibu Guru kepada adik-adik dapat berlangsung dengan baik.
Bagaimana ketika berada di rumah???
Ketika berada di rumah maka yang menjadi guru adalah kedua orang tua.